Langsung ke konten utama

Ekspedisi Menuju Ujung Bumi

(Awal Perjalanan)
1.
Angin tertahan. Sedikit mati. Dan, hujan pun pelan-pelan menghilang di balik bayang-bayang bulan. Derai ombak bergerai sendu di tepian itu perahu. Dayung dan layar tiada lagi bergetar, meski di setiap yang tersinggah begitu banyak rasa yang terhampar.

Bunga dalam jambangan pun kian layu, berganti perdu bersisian dengan empedu.

2.
"Ekspedisi Menuju Ujung Bumi" begitu kata berita setiap hari. Nahkoda berkacamata berdiri dengan bangga di awal perjalanannya. "Saya kuat dan bercahaya," katanya ketika para pewarta mewancara.

Lalu robekan kertas warna meletus mengiringi kayuhan pertama. Senyum manis dan wajah yang klimis tersenyum jemawa. "Laut adalah temanku. Dan badai adalah selimutku," ujarnya kembali kepada orang-orang di dermaga.

3.
Semburat cahaya melintasi titik air sisa hujan siang hari, lalu melengkung dengan lekuk yang melankoli. Terpecah menjadi tujuh warna. Ah, pelangi yang sempurna. "Amboi! Indah nian pelangi itu," lirihnya.

Matahari lalu undur diri. Malam perlahan menari. Dan, keajaiban terjadi. Pelangi tak jua pergi. Bias kemilau warnanya melekat erat di sekujur kapal itu. Melapisinya agar tak berkarat.

Jemari lentik berbulu halus sang nahkoda menyusuri urat-urat warna. Mencoba sesapkan ke benak dan konsepnya tentang dunia. "Kita akan bersama selamanya. Perjalanan ini akan jauh lebih indah," katanya.

4.
Banyak sudah musim terlalui dalam perjalanan mencari ujung bumi. Almanak lama bersalaman dengan yang baru, menyisihkan tempatnya biasa. Tanggal-tanggal tercoret sambil lalu. Dan dalam itu, pelangi dengan gemerlapnya tetap mengiringi.

Hingga konsep terpatri, "Mungkin di ujung pelangi ini adalah ujung bumi sebenarnya. Ah, bukan 'mungkin' tetapi pasti itu dia yang kucari," tulisnya pada kata-kata.

Bersemangat ia. Dikayuhnya sekuat tenaga. Kompas dan peta dibuangnya ke samudera. Guratan warna-warna pada cakrawala jadi acuannya. Tak peduli kilat menggelegar. Tidak takut akan badai yang menghantam.

Komentar

  1. Awal perjalanan, penuh kepercayaan..ditunggu perjalanan berikutnya
    *seperti biasa deskripsimu selalu bagus*

    BalasHapus

Posting Komentar