Langsung ke konten utama

Senja Menuju Pulang

Senja merembang perlahan dari balik tepian gerbang Saburai. Artikelku selesai dan kawan-kawan mulai membereskan dunianya: kamera, handycam, laptop, dan kertas coretan wawancara.

Aku pun demikian.

Dan, masing-masing bertukar sapa untuk bertemu rupa di tempat yang sama esok dan lusa.

Saburai mulai bernafas saat senja. Kursi-kursi plastik warna merah dan meja-meja yang sewarna bermunculan membentuk bunga.

Aroma kopi, roti panggang, dan jagung bakar silih berganti dengan cekikik gadis-gadis muda yang berbonceng tiga tanpa helm dan motor matik.

Aku belum pulang. Entah apa yang menahan. Apakah menanti azan ataukah senja-ku yang tak kunjung datang.

Kuraih ponsel pintar warna putihku. Ku kirim surel sederhana tentang senja menuju pulang.

Ah, sebentar lagi malam dan azan sudah berkumandang.

Komentar