Jum’at, 27 Februari 2009 Untuk bunga kenanga di Jum’at pagi yang suci Pagi ini mendung. Matahari tersembunyi di ketiak awan yang mengandung titik-titik air. Para pelari pagi berlari dalam udara yang dingin. Dan aku, duduk bersandar di dinding kamar yang telah mengelupas catnya, ditemani sepotong roti sisa semalam dan sepuntung rokok yang kudapat dari asbak. Tetapi, aku sehat, raga dan jiwa. Bagaimana dengan kau? Baru saja aku menyalakan TV, sekedar menghilangkan mumet sambil menunggu kantuk, menonton acara pagi favoritku: SpongeBob SquarePants. Sungguh menyegarkan melihat bagaimana lugunya SpongeBob dalam memandang dunianya ataupun hal-hal di sekitarnya, atau tentang betapa bodohnya atau pandirnya si Patrick –sobat kental yang sama konyolnya SpongeBob. Mereka –menurutku, merupakan representasi dari sikap anak-anak di dalam dunia orang dewasa. Mungkin begitu cara pandang anak-anak. Semua terlihat selalu baru, mengagumkan, membuat penasaran, tidak ada yang tidak menyenangkan, dan semua m...
inilah tempatku bermain. tiada apa-apa. hanya kata dan aksara. mari kawan, kita bermain bersama.