Langsung ke konten utama

Monolog Kopi yang Kemanisan (1)

1.
aku tak bisa lagi membuatkan kopi untukmu. pun, tak mau lagi kaubuatkan. kopimu memiliki rasa yang sempurna (seperti juga namamu). tapi, aku tak mau menambah lagi. jangan kau tuang lagi. secangkir saja cukup, terima kasih. barangkali, aku memang harus berhenti minum kopi.

2.
aku jadi racun di kopimu. buang. tumpahkan. racik lagi yang baru. jangan lagi kau tambahkan aku. nanti mati pula kau karenaku.

3.
aku hidup pada tiap cecapan kopi. "sruuuupphhh!". belaian uap panasnya pada telapak tanganku. caraku memegang cangkir tak sama dengan caramu. wajahmu mengeruh. racunmu mengalir tanpa aba-aba. ah, kurasa aku telah mati meski belum tergores racun itu. kopi hitamku memutih.

4.
entah sudah kali keberapa kopi kubuat. tanpa sempat kau cecap. entah sudah kali keberapa kau buat tumpah. bahkan cangkirnya pun pecah. ini kali, aku membuat lagi. kental. pahit. tak manis seperti biasanya. kemudian aku sembunyi. menikmati pahitnya sendiri.

(6 Desember 2009)

Komentar