Langsung ke konten utama

Tetesan Hujan dalam Misteri Berkepanjangan

"apa yang menyebabkan turunnya hujan?" pertanyaan yang sama terlontar dari dua kelopak kita sore itu. senja yang muram tiada menggantung di hamparan langit berwarna kelabu sore itu, meski rintiknya mulai membasahi kemeja hitamku.

lalu sebuah jawaban yang agak sombong terlantun mengayun dari debu-debu yang meruak dari jalan berlubang yang tak terlihat oleh lampu sein motorku yang kerlap-kerlip, "keberadaan kalian mendatangkan rezeki kepada yang lain!" seru mereka sebelum menempel di bodi kendaraan yang lalu lalang menuju pulang, seperti kita.

pertanyaan itu masih menggantung begitu saja, meski hujan sudah reda saat kita menyusuri kegelapan menuju dataran tinggi tempatmu bersemayam.

"duhai, biarlah tersisakan tetesan itu pada genting-genting tua yang meluncur begitu saja di beranda. biarlah. tetapi, bukankah dinginnya masih terasa, bukan? bahkan mendungnya masih setia. sisakan beberapa potong misteri bagi kita tuk ditelusuri. duhai, pagi memang masih lama, dan mendung masih tergantung di kota tua kita. adakah yang dapat menumpuk mimpi selain kita?" kerlip lampu sein dalam teks monolognya. dan, entah kenapa, rokokku terasa asin malam itu.

(13 Mei 2010)

Komentar