Langsung ke konten utama

Segelas Es Teh Manis

selayaknya es teh manis, kau taburi gula pada hati yang meringis. gelasku bergetar dalam debaran pada matamu yang memantulkan aku. "hmm, manis," bisikku melewati sulur rambut hitammu yang sebagian menutupi wajahku.

dua lembar bibir kita kemudian menari kembali dalam birama yang sama. dalam getaran yang merindukan. "sepertinya, aku sudah kecanduan kamu," petikku dalam tangga nada yang berirama merahjambu.

lingkaran rindu itu mencegah aku untuk pulang lebih cepat. mendekap dan beruntai kian panjang. kita berbagi debaran seiring jarum detik yang lentik. "10 menit lagi. aku ingin uapkan kerinduan ini," pinta jemariku mengiba.

dan memang benar kata orang, waktu takkan terasa bila kita mencinta.

kita begitu haus dan kering. segelas es teh manis itu tiada pernah kosong. terisi lagi dan lagi. "hmm, manis," kataku lagi di tepian kelopakmu.

(21 April 2010)

Komentar